Wednesday 15 January 2014

Hubungan Diplomatik Internasional

http://kerajaanairpura.blogspot.com
C.HUBUNGAN DIPLOMATIK INTERNASIONAL


Pada abad XII Raja mengirm utusan ke negeri Cina yaitu Sri Maha Raja Depang tahun 1550 menerima utusan dari Negeri Malaka dan mengirim utusan ke Malaka sebanyak 9 orang diantaranya bernama :
  1. Tuangku Arifinsyah kemudian menetap di Trenggano
  2. Tansri Abdul Kadir menetap di Patani Kedah
  3. Tan Sri Maha Raja Besar menetap di Johor.
Tahun 1568 saudara sebapak dengan Sultan Usmansyah bernam Putri Ambun Sarifah kawin dengan Sultan Banten, Sultan Hasanudin. Kurang lebih 1630 Putri Gumala Intan anak Raja Sri Sultan Malapersyah kawin dengan Sultan Ibrahim Raja Aceh. Tahun 1663 mulai ada hubungan dagang dengan VOC karena mereka membuka Loji di pulai Cingkuk Painan.getbox! Not seeing a widget? (More info)






D.AKHIR KERAJAAN INDRAPURA





http://kerajaanairpura.blogspot.com
Kerajaan Indrapura merupakan kerajaan yang paling besar dan terkaya di pesisir Sumatera Barat. wilayahnya luas membentang ke utara sampai Padang dan ke selatan sampai ke sungai Hurai. lada adalah hasil terpenting dan terbesar yang menjadi sumber kekayaan dan kejayaan Indrapura. namun karena lada pulalah kerajaan Indrapura hancur dan tak sanggup lagi berdiri. secara resmi kerajaan Indrapura merupakan bagian dari kerajaan Minangkabau, namun kenyataannya kerajaan ini berdiri sendiri dan tidak mempunyai ikatan apa pun dengan kerajaan minangkabau.
disamping Belanda dan Aceh, Inggris juga mempunyai minat besar terhadap penguasaan perdagangan di Indrapura. sekitar tahun 1625 -  1630, orang Aceh sampai Indrapura dan menempatkan seorang wakilnya disana, meskipun begitu Aceh tidak membahayakan kemakmuran Indrapura. setelah Inggris mulai tergusur dari kerajaan Banten dan mengalihkan perhatiannya ke Bengkulu dan daerah sekitarnya, termasuklah kerajaan Indrapura yang letaknya tidak jauh dari Muko-muko. juga kedatangan Belanda yang juga ingin menguasai perdagangan lada di Indrapura yang akhirnya membuat kerajaan Indrapura terjepit antara kepentingan Aceh, Belanda dan Inggris. ketiganya berebut untuk menamamkan pengaruh untuk monopoli lada.

Sewaktu itu, pada tahun 1663, VOC (Vereenigde Oost indische Compagnie) / Perserikatan Perusahaan Hindia Timur untuk aktivitas perdagangan di Asia) berhasil menandatangani Perjanjian Kolektif I dengan kota-kota pantai terpenting di Sumatera Barat yang dikenal dengan Perjanjian Painan, sehingga secara implisit mereka mengakui kekuasaan VOC. dengan begitu VOCberhasil menancapkan kekuasaannya di Sumatera Barat. saat itu Indrapura diperintah oleh Sultan Muhammadsjah. menurut anggapan orang-orang belanda, sultan ini tidak cerdas, karena masih sangat muda. sultan Mohammadsjah diwakili oleh ayahnya sultan Malfarsjah yang bertindak sebagai wali untuk memimpin kerajaan. sayangnya, sultan Malfarsjah sangat ambisius dan sering bertindak melampaui wewenangnya hingga rakyat tidak menyenanginya.

Di daerah Manjuto yang terletak di sebelah selatan Indrapura, berkuasa saudara sepupu sultan Mohammadsjah yang bernama Raja Adil. ia didudukkan disana sebagai wali dari Indrapura. Raja Adil menentang tindakan sultan Malfarsjah yang sewenang-wenang, sampai akhirnya terjadi perang saudara. karena terdesak, sultan Malfarsjah meminta bantuan Belanda di Salido dengan imbalan akan mengirim seluruh lada dan emas kepada Belanda asalkan Raja Adil dapat diusir dari Manjuto. sebaliknya Raja Adil juga mendapat bantuan dari wakil Aceh yang ada di Indrapura, namun Raja Adil berhasil ditangkap dan diusir keluar dari daerah Manjuto, tetapi peristiwa itu hanya sementara dan Raja Adil berhasil kembali ke kerajaannya lagi, karena ia sangat dicintai oleh rakyatnya.

Begitu Raja Adil kembali ke Manjuto, kedudukan sultan Malfarsjah goncang, dan Raja Adil mendapat dukungan dari beberapa kota di sekitarnya. perlawanan Raja Adil terhadap VOC kembali dilanjutkan dan semakin menjadi-jadi. beberapa kali pasukan Belanda berhasil dihancurkan. ini merupakan kekalahan tentara VOC pertama di Sumatera Barat. akhirnya VOC berfikir untuk mendekati kedua pihak penguasa yang berdampingan tersebut dan berhasil mendamaikannya. sultan Mohammadsjah kembali menjadi raja di Indrapura dan Raja Adil juga didudukkan kembali sebagai raja di manjuto, dengan syarat ia harus mengirim dan menjual lada dari daerahnya kepada VOC. tetapi Raja Adil mengingkari perjanjian tersebut, ia malah mengirim ladanya ke Banten yang waktu itu dibawah monopoli Inggris.

Pada tahun 1680, VOC berhasil menandatangani perjanjian dengan kota-kota di pantai barat pulau Sumatera yang meliputi daerah Ketaun hingga Air Bangis. pada saat itu pula Inggris juga mulai menanamkan pengaruhnya di Indrapura. Sultan Mohammadsjah menandatangani kontrak perdagangan dengan EIC (east Indian Company) yaitu pusat perdagangan Inggris di Timur. yang mengharuskan Indrapura menyerahkan monopoli perdagangan lada kepada Inggris, musuh lamanya. Raja Adil juga menandatangani perjanjian dengan IEC. akibatnya VOC yang berkedudukan di Padang menjadi marah besar. untuk kembali menguasai monopoli perdagangan, Belanda menggunakan siasat devide et impera (politik pecah belah) yang menyebabkan pemberontakan terhadap sultan Indrapura, dan IEC pun tergusur, kemudian Indrapura dimonopoli oleh Belanda.

Sekitar abad ke - 17 harga lada turun, dan untuk mempertahankan kestabilan harga, Belanda menghancurkan sebagian besar kebun lada di Indrapura dengan cara membakarnya. akibatnya perekonomian kerajaan Indrapura ikut hancur dan akhirnya pemerintahan Indrapura menjadi lumpuh. dan pada tahun 1824 berakhirlah kerajaan Indrapura. pada tahun 1825 Belanda mengangkat Marah Yahya sebagai Tuanku Regen Indrapura dengan nama Achmadsjah. di Muko-muko, Inggris mengangkat seorang Regen yang setia. tahun 1911 Regen terakhir di Indrapura dipensuinkan dan tidak ada lagi penggantinya.*>

2 comments:

  1. tulisannya gak bisa di baca, soalnya gak kelihatan, warnanya terlalu gelap, nyatu sama backgroundnya,,,,

    ReplyDelete
  2. Terima kasih untuk kritik dan saranya,insya Allah akan kami perbaiki agar smakin baik kedepanya,terimakasih.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM.